Monday, July 19, 2010

Hal Yang Perlu Di Perhatikan Dengan Bayi Tidur Tengkurep

Tidak jarang orang tua masih bingung dengan posisi tidur yang paling baik untuk bayinya. Pandangan tentang bayi tidur tengkurap juga masih dalam perdebatan. Sebenarnya tidak ada yang salah jika bayi tidur tengkurap. Justru jika ditelaah lebih jauh, posisi tidur dengan perut di bawah alias tengkurap, memiliki banyak manfaat. Ketika bayi sering gumoh, maka posisi terbaiknya adalah tengkurap atau miring, sehingga gumohnya langsung jatuh ke bawah dan tidak tertelan lagi.

Posisi bayi tidur tengkurap akan melatih paru-parunya menjadi kuat. Untuk bayi yang belum tengkurap, ada baiknya sesekali ditidurkan dengan posisi tengkurap, tentu saja dengan pengawasan.

Meski demikian, bayi yang ditengkurapkan haruslah cukup bulan. Dengan demikian, bayi sudah bisa memindahkan kepalanya sendiri. Bila kemampuan ini belum dimiliki, dikhawatirkan muka bayi tengkurap tertutup kasur dan menyebabkannya sulit bernapas.

Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan terkait dengan bayi tidur tengkurap :

  • Upayakan alas tidur bayi rata. Ada baiknya tidur di atas kasur busa yang padat.
  • Gunakan sprei dengan rapi dan tidak mudah mengkerut.
  • Lepaskan bedong saat bayi Anda tidur, agar tidak mengganggu pernafasannya. Lepaskan kain bedong dari tubuh bayi saat akan ditengkurapkan. Jangan lupa, bayi masih bernapas melalui perut, dibedong hanya akan mengganggu gerak pernapasan perutnya, apalagi bila bayi sedang tidur tengkurap.


Di negara Barat, bayi tidur tengkurap tidak dianjurkan, dikaitkan dengan SIDS, yaitu Sudden Infant Death Syndrome atau sindrom kematian mendadak pada bayi. Namun di Indonesia, kasus SIDS jarang ditemui. Anda tidak perlu khawatir berlebihan jika bayi Anda lebih nyaman dengan tidur tengkurap.

Budaya di Amerika beda jauh dengan di Indonesia. Bayi di Amerika lebih sering ditinggal sendirian dalam boksnya. Lain dengan di Indonesia, bayi selalu dalam pengawasan. Jika tidak dengan ibunya, maka akan diawasi oleh ayah, nenek, babby sitter atau yang lainnya.

Manfaat bayi tidur tengkurap antara lain membuatnya lebih nyaman, bisa tidur nyenyak, tangisnya berkurang, gerak pernapasan dan perkembangan motoriknya juga lebih baik. Hanya saja, untuk bayi prematur, posisi bayi tidur tengkurap tidak disarankan, terkait dengan fungsi organ tubuhnya yang belum matang.

Manfaat bayi,tidur tengkurap diantaranya mencegah terjadinya kepala gepeng atau peyang. Ingat, tidur dengan satu posisi terus-menerus, seperti telentang atau miring, pada bayi bisa menyebabkan kepalanya gepeng. Karenanya, akan lebih baik jika bayi berganti-ganti posisi tidurnya, salah satunya dengan posisi bayi tidur tengkurap.

Tips Untuk Membantu Perkembangan Bayi


Bayi tengkurap biasanya terjadi pada usia 3 bulan, meski ada yang lambat hingga 5 bulan. Setiap bayi tentu saja tidak sama dalam perkembangannya. Sebenarnya bayi akan belajar sendiri untuk mengguling-gulingkan badannya.

Untuk bayi yang montok, biasanya akan lebih malas untuk bergerak. Bayi yang lahir prematur mungkin juga akan sedikit lambat perkembangannya.

Sebagai orang tua, Anda bisa memberikan bantuan dan stimulasi untuk mempercepat proses belajarnya.

Berikut beberapa tips untuk membantu perkembangan bayi Anda agar bayi tengkurap :

  • Anda bisa membunyikan mainan di depan bayi, kemudian memindahkannya kearah samping, agar ia terangsang untuk mendekati mainannya.
  • Anda bisa membantu bayi Anda dengan cara mendorong badannya secara perlahan. Jika sudah terbiasa, maka bayi akan mencoba sendiri tengkurap. Jika masih belum bisa, jangan bosan untuk membantunya hingga bisa.
  • Anda juga bisa melatihnya dengan sering meletakkan bayi dalam posisi tengkurap. Bila bayi sedang tengkurap, balikkan tubuhnya. Atau sebaliknya, bila bayi telentang balikkan badannya hingga bayi tengkurap. Awalnya cukup 3 hingga 5 menit, tidak perlu berlama-lama. Jika bayi Anda cepat menangis, balikkan kembali badannya. Namun cobalah lagi dalam beberapa waktu kemudian. Cara ini akan membantu memperkuat otot lehernya.
  • Latihlah motoriknya dengan sedikit memiringkan posisi bayi ketika menyusui. Ajaklah bayi Anda bermain pada alas yang agak empuk, tanpa terlalu banyak menggendongnya.


Nah, ketika bayi sudah bisa tengkurap, maka ini akan menjadi posisi terfavoritnya. Meskipun Anda telentangkan, bayi Anda akan dengan cepat berguling dan bayi tengkurap kembali. Pada saat ini Anda mungkin akan kerepotan, terutama ketika ingin mengganti celana bayi Anda.

Ketika semakin sering berguling dan bayi tengkurap, maka akan semakin mempercepat latihannya untuk memperkuat koordinasi otot-otot tubuh. Setelah bayi tengkurap, lama-lama bayi akan berkembang ke posisi merangkak. Bayi Anda akan semakin tampak lucu, karena selalu ingin tertawa, merangkak, atau berusaha untuk bisa duduk. Bayi Anda akan semakin aktif bergerak untuk mengenal ruang dan lingkungannya, dan mengeksplorasi apapun yang berada di sekitarnya.

Pada masa ini, cobalah merangsangnya dengan memberikan perminn-permainan baru. Biarkan ia terangsang untuk meraih barang yang Anda pamerkan di depannya.

Ketika bayi tengkurap, letakkan barang menarik diatas kepalanya, sehingga tangannya akan berusaha menggapai-gapai barang diatas kepalanya.

Latihan-latihan sederhana ini akan memberikan efek yang semakin memperkuat otot tangan dan koordinasi kaki, leher, tangan, kepala, dan badan.

Bayi Anda semakin membutuhkan perhatian lebih, seiring semakin aktif pergerakannya. Ia akan semakin aktif pada usia ini, dan beresiko untuk terluka akibat bersentuhan dengan berbagai benda di sekitarnya, ataupun mungkin juga mengalami terkilir.

Nah, jika pada usia 6 bulan bayi belum tengkurap, dan belum menunjukkan keaktifan terhadap hal-hal di sekelilingnya, sebaiknya Anda segera mengkonsultasikannya ke dokter anak .

Bayi Susah BAB

Anda tidak perlu heran jikabayi susah BAB atau istilah lainnya konstipasi. Ini memang bisa saja terjadi pada bayi. Bayi akan buang air besar dengan sukar, feces keras, sangat sulit dan sakit sewaktu keluar. Yang perlu diketahui bahwa bayi susah BAB tidak berhubungan dengan jumlah berapa kali bayi buang air besar dalam sehari. Buang air besar sekali setiap 2 - 3 hari sekali dengan feces yang tidak keras atau lunak, bukan termasuk konstipasi.

Frekuensi buang air besar pada bayi bervariasi. Bisa 4 - 10 kali sehari. Atau bisa . juga sebaliknya, sekali dalam 3 - 7 hari. Bila bayi minum ASI, BAB-nya bisa 12-15 kali dalam sehari. Bahkan, kadang sambil menyusu pun ia BAB, karena enzim pencernaannya belum bekerja baik, gerakan peristaltik ususnya bekerja terus dan lebih hebat, hingga waktu menyusu dia langsung BAB otomatis saja.

Semakin berjalannya waktu, enzimnya semakin sempurna, ASI-nya makin bisa ditahan untuk diserap dulu dan sisanya baru dibuang. Dari hari ke hari, bayi dengan ASI eksklusif akan semakin jarang BAB, bisa 3 - 7 hari sekali, dan tidak termasuk kategori bayi susah BAB. Dengan demikian, yang paling penting adalah memerhatikan konsistensi BABnya.

Kesulitan buang air besar jarang terjadi pada bayi yang diberikan ASI (air susu ibu) eksklusif. Bayi susah BAB biasanya bermula ketika mulai meminum susu formula atau mulai diberikan makanan pendamping, yang mengakibatkan konsistensi dari feces akan berubah dan dapat menjadi konstipasi.

Berikut beberapa penyebab bayi susah BAB :

  • Masalah perubahan makanan, biasanya sewaktu bayi mulai diperkenalkan makanan padat.
  • Kekurangan cairan dan serat dalam makanan.
  • Pembuatan susu formula dengan konsentrasi terlalu kental.


Untuk mengatasi masalah bayi susah BAB, Anda bisa melakukan saran berikut :

  • Berikan bayi Anda lebih banyak cairan seperti air putih, susu atau setelah usia 4 bulan dapat diberikan jus buah yang diencerkan.
  • Bantulah bayi Anda dengan melakukan olahraga kecil, dengan cara menekuk lutut bayi kearah perutnya secara lembut beberapa kali, yang akan membantu untuk mengeluarkan BAB (buang air besar).
  • Mandikan dengan air hangat.
  • Oleskan baby oil di daerah sekitar anus bayi.
  • Setelah bayi mulai makan padat, berikanlah lebih banyak makanan yang berserat dari buah dan sayur.


Anda perlu berkonsultasi ke dokter terkait bayi susah BAB apabila:

  • Tidak ada perubahan ketika sudah mengubah pola makan
  • Bayi atau anak tampak sangat kesakitan,
  • Keluar darah di feses (tinja)
  • Terjadi robekan di daerah anus karena tekanan yang kuat.

Mengatasi Bayi Sembelit

Sembelit memang bisa terjadi pada bayi. Bayi buang air besar yang keras dan banyak, dan keluar sekali dalam beberapa hari. Untuk memastikan bayi sembelit atau tidak, bukan dari lamanya bayi tidak buang air besar,. Frekuensi buang air besar antara bayi satu dengan lainnya tidaklah sama. Perhatikan konsistensi buang air besar bayi Anda!

Jika bayi sembelit, maka buang air besarnya akan beda dengan kebiasaannya, merasakan sakit ketika buang air besar, tinjanya keras serta massa tinja teraba pada perut. Jika tidak segera diatasi, maka sembelit bisa menjadi akut bahkan kronis.

Dikatakan akut jika gangguan berlangsung selama 1-4 minggu. Sedangkan dikatakan kronis jika berlangsung lebih dari sebulan. Semakin kronis semakin lama pengobatannya. Dampak jangka panjang, kuman-kuman di usus besar menjadi menumpuk berlebihan. Selanjutnya akan terjadi infeksi di usus . Jika dibiarkan, bayi pun bisa mengalami sepsis dan terancam nyawanya.

Jika bayi Anda tampak kesakitan, kemerahan, dan mengedan saat BAB bukan selalu berarti bayi sembelit. Meskipun frekuensi buang air besar berkurang, namun bila konsistensi tinjanya normal dan pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan, maka keadaan tidak dikategorikan bayi sembelit. Bayi belum mampu mengontrol proses buang air besarnya secara optimal. Pencernaan bayi dan pembentukan enzim pencernaan pun belum sempurna.

Pada bayi yang mendapatkan ASI eksklusif tidak mudah mengalami sembelit. Hal ini disebabkan kadar laktulosa dalam ASI yang tinggi dapat mencegah terjadinya konstipasi. Pada bayi yang menerima ASI cenderung memiliki feses lembek karena kandungan lemak dan protein yang sesuai fisiologinya.

Lain halnya dengan bayi yang menggunakan susu formula, yang diolah terlalu kental. Biasanya susu formula memiliki kandungan lemak tinggi dan protein rendah. Pada umumnya, susu hewani memicu gangguan pencernaan dibandingkan yang berasal dari nabati. Susu nabati mempunyai susunan asam lemak tak jenuh lebih panjang, sehingga mudah dicerna.

Pada bayi yang sering mengalami sembelit dan telah mendapat susu formula, dokter kerap menyarankan agar bayi diberikan susu yang mengandung bahan yang dapat memperbaiki fungsi motilitas, seperti laktulosa.

Penyebab lain bayi sembelit adalah kekurangan cairan. Anda bisa mengatasinya dengan memberikan air putih sebelum bayi minum susu untuk membantu melarutkan dalam proses pencernaan.

Faktor lain bayi sembelit juga dapat disebabkan karena makanan. Ketika bayi sudah mendapatkan makanan pendamping, sebaiknya berikan asupan buah-buahan yang diolah menjadi cair dan halus. Hindari pemberian buah pisang dan apel yang memiliki kadar serat tinggi. Apel memiliki daya serap air tinggi dalam saluran pencernaan sehingga dapat menyebabkan kotoran mengeras.

Masih ada kemungkinan lain terkait dengan bayi sembelit adalah kelainan hipotiroid, dengan gejala fisik yang dapat dilihat adalah pusar bodong, kulit kasar dan kering, otot-otot tubuh lemah, loyo serta wajah yang khas seperti hidung pesek, dan wajah membengkak.

Perlu Anda perhatikan juga, jika mekonium (kotoran berwarna kehitaman) tidak keluar setelah 48 jam kelahiran atau bayi mengalami sembelit pada satu minggu pertama kelahiran, maka harus dipikirkan kemungkinan adanya kelainan anatomi. Yang paling sering ditemukan adalah Morbus Hirschprung, yaitu tidak ditemukannya persarafan pada sebagian segmen usus.

Dengan tidak adanya sistem saraf tersebut, maka gerakan usus akan terganggu sehingga tinja akan tertahan di situ. Pengaruhnya, bila keadaan ini berlangsung lama, maka kuman-kuman di usus besar akan menumpuk dan berlebihan. Selanjutnya akan terjadi infeksi enterokolitis (infeksi usus). Bila didiamkan bisa menjadi sepsis (infeksi berat) yang dapat menyebabkan kematian pada bayi.

Segeralah mengkonsultasikan pada dokter Anda untuk mencari penyebab terjadinya sembelit pada bayi Anda. Perlu diketahui, jangan asal memberikan obat pencahar. Sebab, pencahar sebenarnya bukanlah obat sembelit, hanya untuk mengatasi sesaat saja. Penyebab bayi sembelit lah yang harus segera dilacak, agar tuntas menanggulanginya.

Menghadapi Bayi Pilek


Pernahkah Anda mempunyai pengalaman ketika bayi pilek atau mengalami flu? Ketika hidungnya tersumbat, kepala pening dan persendian terasa linu. Ya, kondisi ini pasti menyiksa sang bayi. Maka tidak perlu heran jika bayi Anda menjadi rewel. Sebagai orang tua, Anda pun pasti mencemaskannya.

Proses penularan pilek pada bayi Anda terjadi bukan melalui semburan seseorang ketika bersin, melainkan melalui sentuhan. Bisa jadi ketika seseorang sakit flu, kemudian menyentuh tangan bayi Anda, atau bertukar mainan dengannya. Pada saat itu cairan hidung bisa masuk pada kulit atau mainan, dan masuk ke tubuh melalui hidung. Nah, inilah awal mulanya pilek pada bayi Anda.

Gejala bayi pilek hampir sama dengan orang dewasa, yaitu bersin, hidung tersumbat, ingusan, dan batuk. Pada kondisi normal, flu menyerang bayi Anda selama lima hingga enam hari.

Menghadapi bayi pilek, Anda tidak perlu terlalu panik. Perlu diketahui, virus flu memang mudah menyerang pada bayi, disebabkan sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna. Meski demikian, bayi Anda memiliki daya tahan tubuh yang mencukupi untuk menyerang flu. Bersin dan batuk ketika sedang flu adalah bagian dari mekanisme pertahanan tubuhnya dalam melawan virus.

Pilek pada bayi sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya, seiring dengan meningkatnya kondisi tubuh bayi Anda. Ingat, flu sebenarnya tidak ada obatnya. Biasanya dokter akan merekomendasikan acetaminophen atau ibuprofen untuk meredakan rasa sakit dan demam. Artinya, obat ini hanya untuk meringankan gejala flu, bukan untuk menyembuhkan bayi pilek.

Hal penting perlu Anda perhatikan, pemberian obat bukan berarti tanpa efek samping. Bayi anda termasuk kelompok usia yang sangat rentan terhadap efek samping yang ditimbulkan oleh obat yang Anda berikan. Obat tersebut akan berfungsi seperti kafein, yang meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Karenanya, tidak perlu heran jika bayi Anda semakin rewel, susah tidur dan gelisah setelah diberikan obat.

Ketika bayi pilek, maka akan kekurangan selera makannya, sehingga asupan makanannya menjadi tidak optimal. Upayakan agar bayi Anda mendapat asupan cairan, untuk mencegahnya dari dehidrasi. Jangan hentikan pemberian ASI atau susu formulanya, yang memiliki kecukupan gizi untuk membantu proses pemulihan bayi Anda.

Anda bisa menyiasatinya dengan menyuapinya sedikit demi sedikit, dengan divariasikan memberi air putih atau juz buah agar lebih segar. Berikan juga rasa nyaman kepada bayi Anda agar bisa beristirahat dengan nyaman dan mempercepat proses penyembuhan pilek pada bayi Anda.

Anda mulai waspada jika nafas bayi Anda cepat atau tersengal, pucat, lemas, tidak mau bicara, demam tinggi lebih dari dua hari, dan tampak sangat kesakitan. Pada kondisi ini, segeralah untuk menghubungi dokter.

Pencegahan Bayi Muntah


Sebagai orang tua, Anda harus memahami perbedaan antara bayi muntah dan gumoh. Keduanya serupa, namun sebenarnya tidak sama. Bayi yang kenyang sering mengeluarkan ASI yang sudah ditelannya. Jika sedikit, maka disebut bayi gumoh. Volumenya kurang dari 10 cc. Berupa ASI yang sudah ditelan si kecil. Namun, jika volumenya banyak maka disebut bayi muntah. Volumenya diatas 10 cc.

Dilihat dari cara keluarnya, maka gumoh akan mengalir biasa dari mulut, dan tidak disertai kontraksi otot perut . Sedangkan ketika bayi muntah akan menyembur seperti disemprotkan dari dalam perut dan disertai kontraksi otot perut. Kadang kala juga keluar dari lubang hidung.

Kebanyakan gumoh akan terjadi pada bayi berumur beberapa minggu, 2-4 bulan atau 6 bulan dan akan hilang dengan sendirinya. Jika bayi Anda mengalami gumoh, Anda tidak perlu khawatir, karena ini proses alami dan wajar untuk mengeluarkan udara yang tertelan bayi saat minum ASI.

Ketika bayi terlalu banyak minum ASI, maka saat minum atau makan ada udara yang ikut tertelan. Kemungkinan lain, bayi Anda gagal menelan, karena otot-otot penghubung mulut dan kerongkongan belum matang. Ini biasanya terjadi pada bayi prematur. Bayi gumoh hanya perlu disendawakan setelah bayi menyusu.

Beda halnya dengan bayi muntah, yang tidak terjadi pada bayi baru lahir, tapi bisa terjadi pada bayi berumur 2 bulan dan dapat berlangsung sepanjang usia. Ini bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan atau gangguan fungsi pada organ pencernaan bayi, misalnya kelainan katup pemisah lambung dan usus 12 jari.

Untuk kasus ini, cairan muntah biasanya berwarna hijau. Adanya inveksi atau luka, misalnya infeksi tenggorokan yang kadang-kadang dapat memicu bayi muntah. Cairan muntah biasanya disertai bercak darah. Anda harus segera mendatangi dokter, agar segera ditangani sesuai dengan penyebabnya.

Permasalahan bayi muntah memang sering dijumpai. Secara defenisi muntah (regurgitasi) adalah pengeluaran isi lambung atau esofagus secara paksa melalui mulut.

Berikut ini cara yang dapat dilakukan untuk mencegah bayi muntah :

  1. Cuci tangan Anda dan sterilkan botol sebelum membuat susu untuk mencegah masuknya kuman/bakteri
  2. Sendawakan bayi sebelum dan sesudah minun susu, dengan cara digendong tegak lurus dan disandarkan dibahu anda. tepuk pundaknya dengan halus sampai bayi bersendawa
  3. Berikan susu pada bayi secukupnya dan pada waktu tepat.jangan memberikan susu saat bayi sangat lapar,karena bayi cenderung untuk minum dengan terburu-buru dan dalam jumlah banyak.jarak pemberian susu formula kurang lebih 3,5 - 4 jam.
  4. Pada waktu menyusukan bayi dengan dot. usahakan nipple dot masuk seluruhnya didalam mulut bayi dengan posisi tegak lurus dengan mulut bayi. Hal ini akan mengurangi masuknya udara ke perut bayi pada saat menyusu, sehingga mencegah bayi muntah.
  5. Tempatkanlah bayi di ruangan yang tenang pada saat menyusu dengan posisi berbaring menggunakan bantal yang agak tinggi.
  6. Biarkan bayi berbaring kurang lebih 10 menit setelah menyusu, setelah itu sendawakan.

Nah, saran di atas setidaknya membantu Anda untuk mencegah bayi muntah. Jika bayi muntah terus berlangsung, disertai gejala yang lainnya seperti demam, warna muntah berubah, segeralah berkonsultasi dengan dokter Anda.

Proses Melahirkan Bayi

Setelah sekitar 9 bulan menunggu, masa penantian akan berlalu. Anda akan segera bertemu dengan bayi Anda. Jika proses kelahiran normal, maka bayi akan lahir dengan kepala terlebih dahulu tanpa bantuan khusus.


Namun bisa jadi operasi Caesar atau cara melahirkan lainnya menjadi alternatif, ketika proses melahirkan tidak bisa normal.

Tangisan mengawali kehadiran buah hati yang sudah Anda nantikan. Tali pusat digunting, bayi mungil kemudian ditaruh di atas perut ibu untuk merasakan kedekatan emosional, sebelum kemudian diberi handuk atau selimut penghangat. Bayi Anda akan refleks mencari puting susu ibunya.

Umumnya, bayi lahir akan dianggap sehat bila langsung menangis saat lahir. Seluruh tubuhnya tampak kemerahan, tidak terlihat pucat atau biru. Selain itu, bayi memiliki gerakan yang aktif, bisa menetek dengan kuat. Berat bayi sehat minimal 2,5 kg.

Bayi lahir akan melalui serentetan masa transisi, baik dalam pernafasan, metabolisme, nutrisi, pembuangan bilirubin, sirkulasi darah, maupun keseimbangan gula darah. Karenanya, bayi juga perlu serangkaian pemeriksaan umum, yang biasa disebut skor Apgar.

Pada tahap ini, akan diketahuifungsi otak dan sirkulasi darah saat lahir, efektivitas pernafasan dan adaptasi sirkulasi darah sesudah bayi lahir. Biasanya bayi membutuhkan waktu 1-2 menit untuk mencapai pola nafas yang efektif, dimana bayi sudah bisa bernafas dengan baik dan kulitnya tampak merah muda. Dengan cara ini akan diketahui bayi mana yang membutuhkan pertolongan dan yang tidak.

Meihat bayi baru lahir, mungkin Anda akan kaget. Mungkin Anda membayangkan bayi Anda seperti dalam iklan. Sedangkan Anda mendapat bayi yang ditutupi lapisan lemak, dengan wajah merah keriput, dan bentuk yang agak aneh. Anda tidak perlu cemas, hanya sedikit bayi lahir nampak langsung sempurna. Semua keanehan itu akan menghilang dalam beberapa minggu.

Meski baru lahir, bayi sebenarnya sangat tangguh. Tidak perlu ada kekhawatiran untuk menggendongnya, meskipun tampak ringkih. Ketika bayi lahir, berat, panjang badan, dan lingkar kepala akan berbeda-beda. Umumnya, bayi lahir dengan berat 3 - 3,5 gram, panjang sekitar 50 cm, dan lingkar kepala 37 cm. Pada hari-hari pertama kelahirannya, berat bayi akan mengalami penurunan. Namun, dalam waktu 4-5 hari berat badannya akan kembali naik.

Pada bayi baru lahir, tumbuh rambut halus (lanugo) di sekujur tubuhnya, terutama pada bayi prematur. Rambut ini akan hilang secara perlahan pada bulan-bulan pertama kehidupannya. Begitupun pada rambut kepala, dalam waktu beberapa minggu akan rontok dan akan tumbuh rambut yang permanen.

Kelopak mata bayi baru lahir tampak agak sembab. Bahkan pada konjungtiva (mata bagian putih) juga tampak merah akibat perdarahan ringan. Kondisi ini akan membaik dengan sendirinya.

Terkadang pada mata bayi baru lahir tampak berair. Hal ini disebabkan sebagian saluran air mata pada bayi belum terbuka. Hal ini juga tidak perlu dirisaukan, karena saluran ini akan membuka dengan sendirinya.